Perasaan, Harapan, dan Kekhawatiran ketika Diterima di SMP Labschool Kebayoran

Nama : Viggo Aslam Pasopati
Kelas  : 7 B
No      : 32


Perasaan, Harapan, dan Kekhawatiran 

ketika Diterima di SMP Labschool Kebayoran

Menjadi siswa SMP Labschool Kebayoran adalah cita- cita saya sejak lama. Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, kelas 4 lebih tepatnya; saya sudah mempersiapkan diri saya untuk mengikuti ujian saringan masuk SMP Labschool Kebayoran. Ketika akhirnya saya dinyatakan diterima, saya sangat bersyukur. Meski demikian, saya memiliki harapan dan juga kekhawatiran ketika menjadi siswa SMP Labschool Kebayoran.

Ketika saya diterima di SMP Labschool Kebayoran, perasaan saya sangat senang. Labschool Kebayoran dikenal sebagai sekolah yang peminatnya sangat banyak, namun bangku yang tersedia terbatas. Sehingga kompetisi untuk dapat diterima sangatlah sulit. Hal itu dikarenakan SMP Labschool Kebayoran merupakan salah satu sekolah terbaik di Jakarta, bahkan di Indonesia. Itulah kenapa saya merasa sangat senang ketika diterima di SMP Labschool Kebayoran, bahwa artinya saya menjadi bagian dari salah satu sekolah terbaik di Indonesia.

Harapan saya ketika bersekolah di SMP Labschool kebayoran adalah saya bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Saya juga berharap mampu beradaptasi dengan baik dan cepat. Lalu saya berharap dapat selalu aktif dan berkontribusi dalam bidang apapun, sehingga saya dapat turut memajukan dan menjaga nama baik Labschool.

Meski demikian, saya pun memiliki kekhawatiran. Kekhawatiran terbesar saya adalah jika saya tidak bisa mengikuti ritme belajar. Di SD saya dulu, tugas yang diberikan mudah dan tidak banyak. Namun, di SMP Labschool Kebayoran berbeda. Tugas yang diberikan lebih banyak dan tidak mudah. Saya khawatir saya menjadi lalai saat mengerjakan tugas, sehingga saya pun harus belajar dengan lebih giat.

Demikian perasaan, harapan, dan kekhawatiran saya ketika diterima di SMP Labschool Kebayoran. Saya berharap bisa mewujudkan harapan saya, dan juga mengelola kekhawatiran saya sehingga saya bisa terus menjaga prestasi saya.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

3 Cara Mengisi Waktu Selama Pandemi

Pandemi yang sudah berlangsung sekitar 1 setengah tahun ini tentu membuat kita bosan di rumah. Rasanya seperti pandemi tidak akan berakhir. Saya sendiri sudah lama sekali tidak berpergian ke tempat umum karena PPKM. Namun, saya tidak sebosan seperti yang kalian duga! Ingin tahu bagaimana? Inilah 3 cara saya mengisi waktu dengan produktif. Pertama, lakukan hal yang kau sukai. Kalian bisa bebas memilih hal yang kalian ingin lakukan, seperti membaca buku, menggambar, bermain, nonton televisi, dan lainnya. Saya sendiri suka melakukan aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Saya bermain game bersama teman saya. Saya juga suka membuat konten dari game yang saya mainkan. Kedua, sempatkan berolahraga. Agar kesehatan saya tetap terjaga, saya memutuskan untuk berolahraga minimal 2 kali seminggu. Saya biasanya bersepeda mengelilingi komplek dan bermain basket. Namun jika tidak mau, bisa melakukan hal sederhana seperti sit up, push up, dan lainnya. Ketiga, aktif di kegiatan sekolah. Saya sendiri...
Read more

Pantun

Saya ditugakan untuk membuat pantun oleh guru saya. berikut ini adalah tiga pantun saya Jalan jalan beli lego Diberi ke adik ketika lebaran Perkenalkan nama saya viggo Dari kelas 7 Labschool Kebayoran  Pak azzam olahraga tiap hari Dia memang orang yang rajin Selamat hari raya idul fitri Mohon maaf lahir dan batin Anan bernyanyi dengan penuh gaya Sambil melihat dirinya di kaca Cukup sekian dari saya Terima kasih telah membaca
Read more

Kejadian-Kejadian di Awal tahun 2021

Dalam kehidupaan sehari-hari, tidak aneh lagi kita menemukan suatu kejadian. Mulai dari perkara kecil, sampai yang dapat mempengaruhi suatu wilayah. Di tulisan ini, saya akan menjelaskan tentang semua kejadian umum pada awal tahun 2021 yaitu Covid-19 dan banjir. Saya juga akan menjelaskan tentang hal-hal tersebut. Pada saat saya menulis tulisan ini, virus Covid-19 sudah berada di Indonesia selama kurang lebih 1 tahun. Saya ingin bercerita tentang sahabat saya yang keluarganya terkena Covid-19. Sahabat saya ini adalah tetangga saya. Kami sudah saling mengenal sejak kecil. Sahabat saya tinggal Bersama kedua orang tuanya, kakeknya, kakaknya serta adiknya. Ayahnya bekerja di Perusahaan Pertamina. Pada awal tahun 2021, saya mendapat kabar bahwa ayahnya sahabat saya tersebut dinyatakan positif Covid-19. Setelah di tes, ternyata sahabat saya juga terkena Covid-19, bersama dengan ibunya dan kakeknya. Namun diantara mereka, hanyalah ayah dan kakeknya yang terkena gejala. 5 hari setelah posi...
Read more